Sejarah Pendidikan di Filipina, Periode Spanyol

pembelajaran resmi dibawa ke Filipina oleh orang-orang Spanyol, yang setengah besar digeluti oleh ordo.[8] sehabis mengeksplorasi bahasa lokal serta sistem pencatatan, mereka mulai mengarahkan  Kristen, bahasa Spanyol, serta akal budi Spanyol.[9] Ordo keyakinan ini membuka sekolah serta unitypetas mula-mula pada mula   masa ke-16. pendakwah Spanyol mendirikan sekolah lekas sesudah mendekati pulau. golongan Augustinian membuka sekolah paroki di Cebu pada tahun 1565. Para Fransiskan, pada tahun 1577 mengemban pekerjaan buat menambah liteetnisi, kecuali menggembleng teknik-teknik pabrik serta pertanian yang hangat. Para Yesuit menyusul pada tahun 1581, dan suku Dominikan pada tahun 1587, mendirikan serupa sekolah di Bataan.[10] Gereja serta sekolah bergerak sesuai buat meyakinkan kalau desa-desa Kristen ada sekolah buat pelajar buat dihadiri. Biaya HomeSchooling

Sekolah buat anak laki-laki serta cewek seterusnya dibuka. Colegio dibuka buat anak laki-laki, seolah-olah sebanding dengan sekolah menengah sehubungan ketika ini.[9] Universidad de San Ignacio, dibuat di Manila oleh para Yesuit pada tahun 1589 merupakan colegio mula-mula. akibatnya, itu dimasukkan ke dalam Universitas Santo Tomas, Fakultas medis serta ilmu sesudah aniaya para Yesuit. Anak cewek ada 2 model sekolah – beaterio, sekolah yang dimaksudkan buat menyiapkan mereka merambah wihara, serta yang yang ada, dimaksudkan buat menyiapkan mereka selaku cewek sekuler. Biaya HomeSchooling

Spanyol serta memberitahukan mesin cap buat memproduksi novel dalam bahasa Spanyol serta Tagalog, kadang mengenakan baybayin.[12] novel mula-mula yang dicetak di Filipina datang dari tahun 1590. Itu merupakan versi bahasa Mandarin dari Doctrina Christiana. jenis Spanyol serta Tagalog, cakap dalam aksara Latin atau aksara baybayin yang dikenakan dengan cara lokal, seterusnya dicetak pada tahun 1593. Pada tahun 1610, Tomas Pinpin, seseorang penerbit pengecap, pengarang, serta penyebar Filipina, yang kasertag-kasertag dituturkan selaku "kamitua Percethendak Filipina", mencatat "Librong Pagaaralan nang manga Tagalog nang Uicang Castilla" yang terkemuka, yang dimaksudkan buat menolong orang Filipina membiasakan bahasa Spanyol. Prolognya berbunyi:

Oleh gara-gara itu marilah kita membiasakan, saudara-saudaraku, gara-gara sekalipun seni membiasakan itu rada rumit, tapi kalau kita telaten, kita akan lekas menambah wawasan kita. Tagalog lain kayak kita tidak memerlukan era satu tahun buat mengeksplorasi bahasa Spanyol ketika mengenakan novel aku. Hasil yang cakap ini berikan aku kesenangan serta menekan aku buat merebut ciptaan aku, maka seluruhnya sanggup memperoleh manfaat darinya

ketetapan pembelajaran tahun 1863 memberikan sistem pembelajaran massa free di Filipina, yang diatur oleh negara. ketentuan itu memercayakan pendirian paling tidak satu sekolah dasar buat anak laki-laki serta satu buat anak cewek di tiap kota di dasar tanggung jawab negara kota, serta pendirian sekolah wajar buat guru laki-laki di dasar pengawasan para Yesuit.[9] pembelajaran dasar serta diklaim free serta cawis buat tiap orang Filipina, tanpa memansertag ras ataupun kategori sosial. berlawanan dengan apa yang coba ditafsirkan oleh publisitas Perang Spanyol-Amerika, mereka tidak religius

sehabis pemberlakuan SK itu, jumlah sekolah serta pelajar selalu tumbuh. Pada tahun 1866, jumlah populasi Filipina merupakan 4.411.261. Jumlah sekolah lumrah buat anak laki-laki merupakan 841, serta jumlah sekolah lumrah buat anak cewek merupakan 833. Jumlah anak yang berguru di sekolah itu merupakan 135.098 buat anak laki-laki, serta 95.260 buat anak cewek. Pada tahun 1892, jumlah sekolah tumbuh selaku 2.137, dimana 1.087 buat anak laki-laki, serta 1.050 buat anak cewek.[14] Pada tahun 1898, pencatatan di sekolah di seluruhnya tahapan melampaui 200.000 siswa. memiliki sebagian protes kepada pembelajaran umum dari para pendeta mengimami Spanyol, dan cukup 1,6% dari populasi memperoleh lebih dari pembelajaran sekolah dasar.

Di antara mereka yang mengantongi khasiat dari sistem pembelajaran massa free merupakan sekerumun intelektual Filipina yang bertumbuh: Ilustrados ('yang tercerahkan'), sebagian di antara lain terhitung José Rizal, Graciano López Jaena, Marcelo H. del sendi, Mariano Ponce, dan Antonio Luna —seluruhnya memainkan kedudukan berguna dalam kegiatan daayah yang pada kesimpulannya mengilhami berdirinya .

separuh sekolah yang dibuat sepanjang masa ini dibuat oleh orang non-Spanyol, dan gara-gara itu bukan kreasi kolonial. Damian Domingo, seseorang mestizo tiongkok, mendirikan pada tahun 1823 serupa sekolah seni paras yang diketahui selaku Academia de Dibujo y Pintura, yang kini selaku Sekolah mulia Seni muka Universitas Filipina. Pada tahun 1868, Doña Margarita Roxas de Ayala, serta generasi mestizo tiongkok, mendirikan sekolah perempuan La Concordia.

Comments

Popular posts from this blog

Pemesanan Desain Rumah di Jogja

Tips untuk rumah dengan kolom berwarna cerah dan tekstur batu alam

marak isu penculikan anak di Cimahi, Berikut Cara Mencegahnya